Ads

Monday, 28 May 2018

Sejarah Terbentuknya Desa Gubug

RIWAYAT TERJADINYA DESA GUBUG.

Oleh : Mbah Bedjo
Dari beberapa riwayat diatas menyebutkan, bahwa desa Gubug itu dulunya merupakan daerah rawa-rawa. Hal itu disebabkan karena sering terkena luapan banjir, yang berasal dari kali Tuntang.
Setelah dibuat tanggul dari Buyaran ke daerah hulu, daerah sekitar kali Tuntang terbebas dari banjir. Warga merubah tanah bekas rawa, menjadi tanah persawahan untuk ditanami padi. Tentu saja tanah bekas rawa sangatlah subur, sehingga hasil panen padipun berlimpah. Bila padi sudah mulai tua, seharian petani menjaga sawahnya dari serangan hama unggas. Demikian juga pada malam hari, petani tetap menjaga sawahnya dari serangan babi hutan dan kijang. Bisa dikatakan para petani tidak pernah pulang ke rumah, dan tidur di gubug yang mereka dirikan di sawah. Mereka juga mendirikan beberapa rumah di pinggir sawah, yang akhirnya berkembang menjadi suatu pedukuhan. Karena beberapa tahun bertempat tinggal di gubug tengah sawah, maka warga petani memberinya nama Pedukuhan GUBUG. Untuk lokasi pedukuhan Gubug, adalah berada di seputaran pasar Gubug sekarang atau yang dinamakan Krajan Gubug.
Desa Gubug dulunya ikut Kabupaten Demak, dan wilayah desanya meliputi Gubug Krajan, Pilang Kidul, Pilang Lor, Pilang Wetan dan Gubug Miri. Dengan adanya pemerataan wilayah, Gubug Krajan, Pilang Kidul dan Pilang Lor digabung menjadi satu kelurahan Gubug. Pilang Wetan digabung ikut Kecamatan Dempet, dan gubug Miri digabung dengan kelurahan Kemiri.
Tidak ditemukan data, tentang urut-urutan siapa saja yang pernah menjabat Lurah desa Gubug. tetapi hanya bisa diceritakan, bahwa Kyai Sobariman atau yang sering disebut MBAH PILANG, adalah menantu lurah Gubug tempo doeloe. Beliau dimakamkan di pedukuhan Pilang kidul, yang sampai sekarang dijadikan sebagai tempat ziarah warga desa Gubug.

No comments:

Post a Comment